Rumah adat suku Dayak Beriam

BY : MARTE

Jika di lihat secara pintas, rumah adat tersebut tidak jauh berbeda dengan rumah penduduk pada umumnya, karena tidak terlihat ornamen atau tanda yang menunjukkan rumah tersebut adalah rumah adat seperti rumah adat suku Dayak di tempat lain, seperti gambar perisai atau motif Dayak yang melekat pada tembok rumah atau pintunya.
Berdasarkan informasi dari warga, rumah adat tersebut akan direnopasi, namun kendalanya sampai saat ini mereka belum mendapatkan dana/donatur yang bersedia membantu mereka untuk merenopasi rumah adat tersebut. Mereka juga telah mencoba mengajukan permohonan bantuan kepada perusahaan akan tetapi belum juga mendapat tanggapan dari pihak perusahaan. Sebenarnya, menurut salah seorang warga beriam, rencana dilakukannya renopasi rumah adat tersebut sudah lama, bahkan pernah dibahas dalam pertemuan/rapat anatar warga kampung. Beberapa orang warga bahkan sudah pernah menanyakan kapan akan dilakukan pemungutan iyuran, namun panitianya sendiri belum terbentuk karena berbagai pertimbangan dan alasan.
Dalam waktu dekat ini, rencananya mereka ingin fokus membuat lapangan sepak bola dulu dan pembicaraannya sudah sampai tahap kesepakatan masalah harga tanah dengan salah seorang warga yang punya tanah tersebut. Jika harga tanah itu sesuai dengan anggaran yang dimiliki panitia, mereka akan membelinya dan di aasnya akan mereka bangun lapangan sepak bola.
Rencana jangka panjang, mereka juga ingin membuat kolam ikan air tawar dan rencana itu sudah mereka sampaikan melalui perwakilan ke DPRD Kab. Ketapang. Saat ini, mereka sedang dalam proses menunggu cairnya dana tersebut disamping harus membentuk panitia pembentukan desa yang rencananya akan diajukan ahir tahun 2008 ini. Menurut mereka beriam sudah sepantasnya dijadikan desa karena masyarakat Beriam mayoritas menginginkan agar beriam jadi desa, dengan demikian maka besar kemungkinan dapat mempercepat proses pembangunan di kecamatan Manis mata. Oleh karena itu, mereka menghimbau agar ada pihak yang dapat membantu mereka mewujudkan rencana itu. Karena kampung beriam dapat dikatakan sebagai daerah produtif bahkan kalau ada pihak yang bersedia membantu mereka, Beriam memiliki sumber air terjun yang dapat digunakan untuk pembangkit listerik tenaga air, termasuk salah satu gua batu yang dapat dijadikan tempat rekreasi, khususnya gua Maria yang rencananya akan di bangun oleh salah seorang Pastor dari Kec. Marau, Ketapang-Kalbar.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Mati budaya, mati bangsa. Jadi kita harus nurtur kebudayaan kita Dayak.